Mereka yang berdagang melintasi jalur sutra, yaitu jalur darat dari Cina menuju dunia Barat, membuat masyarakat Cina yang disinggahinya mengenal Islam.
Penyebaran Islam semakin meningkat ketika para pedagang ini juga menggunakan jalur laut melewati selat Malaka sebagai jalur perdagangannya.
Sekitar abad ke-15, imigran Cina Muslim yang sebagian besar berasal dari Guangzhou dan Fujian mendarat di nusantara. Mereka tinggal di Indonesia dengan mata pencaharian sebagai pedagang, bertani, dan sebagai tukang.
Muslim Tionghoa di nusantara ada yang berasal dari imigram Muslim asal Cina, lalu menetap di nusantara. Ada pula yang memeluk Islam karena interaksi antaretnis Tionghoa dengan penduduk setempat yang beragama Islam
Penyebaran Islam semakin meningkat ketika para pedagang ini juga menggunakan jalur laut melewati selat Malaka sebagai jalur perdagangannya.
Sekitar abad ke-15, imigran Cina Muslim yang sebagian besar berasal dari Guangzhou dan Fujian mendarat di nusantara. Mereka tinggal di Indonesia dengan mata pencaharian sebagai pedagang, bertani, dan sebagai tukang.
Muslim Tionghoa di nusantara ada yang berasal dari imigram Muslim asal Cina, lalu menetap di nusantara. Ada pula yang memeluk Islam karena interaksi antaretnis Tionghoa dengan penduduk setempat yang beragama Islam