Yang banyak orang ketahui bahwa Islam di Nusantara masuk dari jalur Arab Persia maupun Gujarat atau india. Akan tetapi Islam juga masuk melalui jalur China. Walaupun yang bayaj diketahui orang China adalah negara yng berlandaskan sistem politik komunisme. Hal ini justru terdapat sejrah bahwa Islam masuk duluan ke China daripada Nusantara.
Agama Islam telah hadir di Cina sejak Dinasti Tang, ketika sahabat Nabi Muhammad saw., Sa’ad bin Abi Waqos r.a. dikirim sebagai utusan resmi ke Kaisar Gaozong pada tahun 650 M. Kaisar ini memperlakukan sejajar antara agama Islam dengan pengajaran Confisius. Kaisar pun memerintah pembangunan masjid pertama di Cina. Hinga singkatnya Islam berkembang dibeberapa dinasti China.
Padahal, eksistensi Cina-muslim pada awal perkembangan Islam di Jawa tidak h anya ditunjukkan oleh kesaksian-kesaksian para pengelana asing, sumber-sumber
Cina, teks lokal Jawa maupun tradisi lisan, melainkan juga dibuktikan pelbagai peninggalan purbakala Islam di Jawa. Ini menandakan adanya Pengaruh Cina yang cukup kuat, sehingga menimbulkan dugaan bahwa pada bentangan abad ke-15/16 telah
terjalin apa yang disebut Sino-Javanese Muslim Culture. Ukiran padas di masjid kuno
Mantingan-Jepara, menara masjid pecinaan Banten, konstruksi pintu makam Sunan Giri
di Gresik, arsitektur keraton Cirebon beserta taman Sunyaragi, konstruksi masjid
Demak --terutama soko tatal penyangga masjid beserta lambang kura-kura, konstruksi
masjid Sekayu di Semarang dan sebagainya, semuanya menunjukkan pengaruh budaya Cina yang cukup kuat. Bukti lain dapat ditambah dari dua bangunan masjid yang berdiri megah di Jakarta, yakni masjid Kali Angke yang dihubungkan dengan Gouw Tjay dan Masjid Kebun Jeruk yang didirikan oleh Tamien Dosol Seeng dan Nyonya Cai.
References, Makalah fkultas sastra universitas Padjadjaran 2007". Antara Arab China dan Nusantara"