Teori cina tentang masuknya islam ke nusantara memang tidak banyak didiskusikan, namun menarik untuk diteliti. Awal mula Cina dapat sampai ke nusantara tidak terlepas dari hubungan diplomasi yang erat antara Arab dengan Cina melalui “jalan sutera” yang telah memberi jalan bagi Islam masuk ke Indoensia lewat perantara Cina Islam. Proses islamisasi di Nusantara juga tidak terlepas dari peranan orang Cina melalui unsur kebudayaan. H.J. de Graaf merupakan tokoh yang telah menyunting beberapa literature Jawa Klasik (Catatan Tahunan Melayu) yang memperlihatkan peran orang-orang Cina dalam mengembangkan peradaban Islam di Indonesia[1]
Disebutkan juga dalam beberapa literature bahwa Sunan Ampel dan Raja Demak merupakan orang-orang keturunan Cina. Pandangan tersebut didukung oleh sejarawan Indonesia Slamet Muljana, dalam bukunya Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negaranegara Islam di Nusantara. Menurut Denys Lombard seperti yang dikutip oleh Nor Huda, pengaruh Cina dalam aspek kehidupan bangsa Indonesia, seperti makanan, pakaian, bahasa, seni bangunan, dan sebagainya.
[1] H. J. de Graaf dkk, Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI: antara Historisitas dan Mitos, Penterjemah: Alfajri, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1998), Judul Asli: “Chinise Muslims in Java in the 15 and 16 Centuries: The Malay Annals of Semarang and Cirebon”