Izin menjawab, Nasyiatul Aisyiyah awalnya bernama siswa praja (SP) yang berisi siswa putra dan putri di Standart School Muhammadiyah yang digagasi oleh Somodirjo (guru agama). Tujuan dibentuknya Siswa Praja adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama. Pada 5 bulan berjalan, dilakukan pemisahan pada SP wanita dan SP laki-laki. Kegiatan SP Wanita merupakan terobosan yang inovatif dalam melakukan emansipasi wanita di tengah kultur masyarakat feodal saat itu. Kultur patriarki saat itu benar-benar mendomestifikasi wanita dalam kegiatan-kegiatan rumah tangga. Para orang tua seringkali melarang anak perempuannya keluar rumah untuk aktivitas-aktivitas yang emansipatif. Namun dengan munculnya SP Wanita, kultur patriarki dan feodal tersebut bisa didobrak. Hadirnya SP Wanita sangat dirasakan manfaatnya, karena SP Wanita membekali wanita dan putri-putri Muhammadiyah dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan. Dan setelahnya SP Wanita diganti menjadi Nasyiatul Aisyiyah dan semakin meluas dengan tetap dibawah naungan Asiyiyah. Jadi ya hanya untuk wanita saja, Terimakasih
Diskusi Materi Pertemuan 4
Pertanyaan
Tanggal batas untuk posting ke forum ini tercapai sehingga Anda tidak bisa lagi memposting ke sana.