rigor mortis terjadi karena setelah kematian, membran selular bocor. ion kalsium bocor keluar retikulum sarkoplasma ke dalam sarkoplasma dan memungkinkan kepala miosin berikatan dengan aktin. namun, sintesis ATP berhenti segera setelah pernapasan berhenti, sehingga cross bridge tidak dapat lepas dari aktin. Kondisi yang terjadi, yaitu otot berada pada keadaan rigiditas (tidak dapat berkontraksi atau meregang), disebut rigor mortis (rigiditas kematian). Rigor mortis mulai 3-4 jam setelah kematian dan berlangsung sekitar 24 jam. kemudian hilang seiring enzim proteolitik dari lisosom mencerna cross bridge.
Sumber: Tortora, G. J., Derrickson, Bryan. 2020. Dasar Anatomi dan Fisiologi. EGC.
Penyebab rigor mortis dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian
Number of replies: 094 kata