Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. Dekomposisi dapat dibedakan menjadi dua proses utama, yaitu autolisis dan putrefikasi.
46 kata