PENGARUH IKLIM TERHADAP KESEHATAN UNGGAS

Jawaban

Jawaban

oleh Elsya Wahyu Putri Tri Wijayanti 19104010004 -
Number of replies: 0

1. Heat stress menekan Thyroid Releazing Hormone (TRH) dari hipotalamus, sehingga menghambat sekresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dari hipofisis, akibatnya terjadi penghambatan sekresi hormone thyroxin yang berefek pada penghambatan pertumbuhan. Penurunan kadar CO2 dalam darah ayam penderita heat stress, menyebabkan darah bersifat alkalosis, kondisi ini mengurangi kapasitas pengikatan oksigen oleh darah (oksihemoglobin), sehingga mengganggu proses metabolisme. Dampak selanjutnya adalah terjadi penurunan nilai biologis protein dan retensi nitrogen, yang berdampak pada rendahnya pertumbuhan dan produktivitas. 

2. Cara ayam merespon panas :

→Evaporasi. Panting menyebabkan air dievaporasi dari saluran  pernafasan untuk mengeluarkan panas. Butuh supply air  yang cukup,kelembaban rendah dalam  kandang.

→Konveksi. Gerakan udara dingin yang cepat pada ayam dapat  membawa panas dari tubuh ayam dengan cara memaksimalkan  ventilasi udara dalam kandang atau dengan bantuan kipas yang  memadai.

→Radiasi. Panas berpindah dari objek panas ke udara  yang lebih dingin. Jika permukaan area tubuh ayam yang panas ini  menjadi luas, maka panas akan berpindah (keluar) dari tubuh ayam.  Insulasi atap dan naungan tempat teduh sangat efektif untuk  mempertahankan udara dingin pada ayam.

→Konduksi. Transfer panas dari tubuh ayam ke  objek yang dingin juga dapat terjadi melalui  kontak langsung. Lantai kandang yang memiliki  litter cukup efektif sebagai media bagi ayam  untuk transfer panas selama cuaca siang hari  yang terik.

→Ekskresi. Sejumlah besar panas tubuh juga  dikeluarkan oleh ayam melalui kotoran. Air  minum ayam yang dingin sebaiknya disediakan  dalam jumlah yang cukup.

3. Kadar amonia yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyakit.Amonia memiliki efek buruk terutama pada rongga hidung dan mata ayam yang terkena dampak karena alkalinitas gas yang bersifat korosif. Pada mata ayam dapat menyebabkan keratitis (peradangan pada kornea) dan konjuntivitis akibat kadar amonia yang tinggi yang dapat menyebabkan kebutaan (Shane, 1998). Selain itu apabila gas terhirup ayam akan menyebabkan silia di sel-sel epitel saluran pernafasan paralisis, rusak atau tidak berfungsi untuk menghalau benda asing atau mikroba. Akibatnya mikroba dapat mencapai paru-paru dan menyebabkan radang dan gangguan pernafasan.Selain itu kadar amonia yang tinggi juga dapat menyebakan luka-luka pada selaput lendir pernafasan yang akibatnya mudah terinfeksi oleh bakteri seperti Escherichia coli atau virus yang menyerang saluran pernafasan. Oleh karena itu kegiatan monitor kadar amonia perlu dilakukan di peternakan ayam.