1. Stress panas dapat mengganggu metabolisme ayam dikarenakan dengan tingkat panas yang tinggi akan mengakibatkan penurunan konsumsi pakan dan peningkatan konsumsi air minum. Hal ini mempengaruhi fisiologis ayam. Yang mulanya dari penurunan konsumsi pakan ini berpengaruh pada penurunan bobot badan, menurunkan pertumbuhan, peningkatan aktivitas metabolisme basal sehingga mengganggu aktivitas hormonal yang kemudian meningkatkan konversi naiknya angka kematian. Akibat cekaman panas pula mengakibatkan penurunan kadar Hb, berkurangnya asupan oksigen tubuh.
2. Cara ayam merespons panas yaitu dapat melalui beberapa cara yaitu : evaporasi, konveksi, radiasi, konduksi, dan ekskresi
3. Pengaruh Kadar amonia yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyakit. Amonia berefek buruk terutama pada rongga hidung dan mata ayam yang terkena dampak karena alkalinitas gas yang bersifat korosif. Pada mata ayam dapat menyebabkan keratitis (peradangan pada kornea) dan konjungtivitis akibat kadar amonia yang tinggi yang dapat menyebabkan kebutaan (Shane, 1998). Apabila gas terhirup ayam akan menyebabkan silia di sel-sel epitel saluran pernafasan paralisis, rusak atau tidak berfungsi untuk menghalau benda asing atau mikroba. Akibatnya mikroba dapat mencapai paru-paru dan menyebabkan radang dan gangguan pernafasan. Selain itu kadar amonia yang tinggi juga dapat menyebabkan luka-luka pada selaput lendir pernafasan yang akibatnya mudah terinfeksi oleh bakteri seperti E. coli atau virus yang menyerang saluran pernafasan.