1. hormon kortikosteron, dilepaskan oleh kelenjar adrenal ketika ayam menghadapi stress. hormon tersebut dapat membantu ayam mengatasi stres, tetapi pada saat yang sama menyebabkan efek yang tanpa disadari mempengaruhi tubuh ayam. Setiap kali ayam berada dalam kondisi stress, ada pelepasan glukosa yang cepat ke dalam darah yang mengakibatkan penipisan glikogen atau cadangan gula yang tersimpan di hati dan otot, kemudian terjadi peningkatan pernapasan, perubahan sistem hormon yang menyebabkan perubahan kimia seperti perubahan tingkat PH di usus yang pada gilirannya mengganggu keseimbangan mikro-flora di usus sehingga menyediakan lingkungan yang cocok untuk beberapa jenis bakteri dan jamur yang diikuti penyakit pencernaan. Peningkatan hormon stress juga mendorong pembentukan dan peningkatan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas bereaksi dengan oksigen sehingga suplai oksigen dalam tubuh terganggu. setiap ayam yang mengalami stress terjadi pengalihan energi dan protein yang mengorbankan kesehatan, pertumbuhan, reproduksi dan fungsi vital lainnya.
2. A. Evaporasi. Panting menyebabkan air dievaporasi dari saluran pernafasan untuk mengeluarkan panas. Butuh supply air yang cukup,k elembaban rendah dalam kandang.
B. Konveksi. Gerakan udara dingin yang cepat pada ayam dapat membawa panas dari tubuh ayam dengan cara memaksimalkan ventilasi udara dalam kandang atau dengan bantuan kipas yang memadai.
C. Radiasi. Panas berpindah dari objek panas ke udara yang lebih dingin. Jika permukaan area tubuh ayam yang panas ini menjadi luas, maka panas akan berpindah (keluar) dari tubuh ayam. Insulasi atap dan naungan tempat teduh sangat efektif untuk mempertahankan udara dingin pada ayam.
D. Konduksi. Transfer panas dari tubuh ayam ke objek yang dingin juga dapat terjadi melalui kontak langsung. Lantai kandang yang memiliki litter cukup efektif sebagai media bagi ayam untuk transfer panas selama cuaca siang hari yang terik.
E. Ekskresi. Sejumlah besar panas tubuh juga dikeluarkan oleh ayam melalui kotoran. Air minum ayam yang dingin sebaiknya disediakan dalam jumlah yang cukup.
3. a. dampak terhadap mucosa mata: Ayam yang terinfeksi akan mengalami kemerahan pada matanya, bengkak, sakit dan menghindari cahaya. Pada level ammonia yang tinggi, akan menyebabkan ulcer cornea hingga kebutaan.
b. dampak terhadap saluran pernafasan: gas amonia mengakibatkan siliostasis (terhentinya gerakan silia atau bulu getar) dan desiliosis (kerusakan silia) pada permukaan saluran pernafasan ayam.