Materi 7: Muhammadiyah Sebagai Gerakan Keagamaan



Catatan Perkuliahan

1. Perkuliahan pada pagi hari ini dilaksanakan secara daring, melalui fasilitas Google Meeting. Bagi mahasiswa yang ingin meninjau kembali perkuliahan, bisa melihat rekamannya;

2. Dilakukan evaluasi dan sharing mengenai proses perkuliahan, terutama mengenai jadwal yang padat, tugas yang terlalu banyak, materi dan ujian yang sulit, serta adanya kuliah praktikum yang tidak mudah menentukan jadwal yang lebih leluasa;

3. Hal yang paling memungkinkan agar supaya perkuliahan berjalan lancar adalah a. para mahasiswa tetap sehat, menjaga energi dan stamina, serta senantiasa siap dalam mengikuti perkuliahan yang ada, b. para mahasiswa mampu mengatur waktu dengan baik, sehingga semua tugas bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, c. para mahasiswa perlu merasa senang, tenang dan bahagia ketika mengikuti seluruh proses perkuliahan yang ada. 

4. Berdasarkan pada evaluasi tersebut, matakuliah AIK ini akan memberikan perhatian khusus pada karya artikel yang dibuat dan direvisi serta diedit oleh para mahasiswa. Hal ini berorientasi pada publikasi karya ilmiah (book chapter) pengalaman bermuhammadiyah;

5. Secara substantif, perbincangan mengenai Muhammadiyah adalah organisasi sosial keagamaan karena gerakan sosial kemanusiaan yang diupayakan Muhammadiyah berbasis kepada ajaran agama yang luhur. Karena itu, terinspirasi dari surat al-Ma'un dan al-Ashr, lantas pada 1918 Muhammadiyah mendirikan institusi pendidikan Islam modern dengan nama Kweekschool Het de Koran atau dikenal dengan Madrasah Muallimin. Sementara itu, pada bidang filantropisme (amal kemanusiaan), Muhammadiyah mendirikan PKO, kependekan dari Penolong Kesengsaraan Omoem, yang berupa klinik kesehatan, rumah yatim piatu, panti jompo dan lain sebagainya.[] 


REFRESHING: PKO 1920 | Penolong Kesengsaraan Oemoem | The MOVIE


Muhammadiyah dan Wong Cilik : Sejarah Penolong Kesengsaraan Oemoem





Terakhir diperbaharui: Wednesday, 1 December 2021, 11:16