rigor mortis terjadi karena pada saat kontraksi otot, pada saat kematian ATP tidak diproduksi lagi sehingga aktin dan myosin tidak dapat terlepas. Hal tersebut menyebabkan otot akan terus berkontraksi (tidak melakukan relaksasi) dan menjadi kaku.
rigor mortis terjadi karena pada saat kontraksi otot, pada saat kematian ATP tidak diproduksi lagi sehingga aktin dan myosin tidak dapat terlepas. Hal tersebut menyebabkan otot akan terus berkontraksi (tidak melakukan relaksasi) dan menjadi kaku.
35 kata