Menurut saya, Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.
Pada tahap rigor mortis, tubuh menjadi kaku dan sulit digerakkan. Hal ini terjadi karena semua otot menjadi tegang karena perubahan sel pada tubuh. Tahapan ini terjadi selama 24-84 jam setelah kematian. Di luar waktu itu, otot menjadi lemas dan lentur lagi untuk masuk ke tahap pembusukan.