Kaku mayat ini terjadi 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible pada mayat. Kelenturan otot terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Rigor Mortis dapat dilihat ketika ATP baru harus melekat ke miosin agar ikatan jembatan silang antara miosin dan aktin dapat terlepas pada akhir siklus. meskipun selama proses disosiasi ATP tak terurai. Kebutuhan akan ATP dalam memisahkan miosin dan aktin sangat jelas terlihat ketika rigor mortis.
112 words