" Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??"

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??

by 202110330311029 Alif Fajar Wibisana -
Number of replies: 0

 Rigomortis atau lebih dikenal kaku mayat  adalah salah satu tanda fisik kematian, dimana kekakuan terjadi secara bertahap hingga 24 jam setelah pasca kematian. Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak agan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.

Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat.


153 words