" Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??"

202110330311059-Salma Nathaya B.A.M

202110330311059-Salma Nathaya B.A.M

by 202110330311059 Salma Nathaya Balqis Azzahra Mastur -
Number of replies: 0

Analisis rigor   mortistidak   boleh menyingkirkan  variabel  yang  ditemukan pada pemeriksaan, karena akan membawa bias pada hasil analisis.Rigor  mortis  terjadi  karena  habisnya adenosin trifosfat (ATP)  yang dibutuhkan dalam  metabolisme  sel  otot.  ATP sebagai sumber   energi   bagi   otot   untuk   dapat berkontraksi,  dan  untuk  dapat  mempertahankan    kontraksi,    otot    memerlukan pasokan ATP  yang  terus  menerus.  Tanpa pasokan yang  berkelanjutan,  ATP  yang ada    pada    otot    hanya    cukup    untuk mempertahankan   kontraksi   otot   selama beberapa  detik. Pasokan ATP  untuk  otot dikelola  oleh  tiga  sistem  metabolik, yaitu sistem   fosfagen,   sistem   glikogen

-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik.Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokanuntuk  daya  otot maksimal   selama   10-15   detik;sistem glikogen

-asam    laktat    dapat    memberi pasokan  selama  30

-40 detik;dan  sistem aerob  dapat  bekerja  untuk  waktu  yang tidak   terbatas.   Setelah   kontraksi   akibat aktifitas,   ketiga   sistem   ini   memerlukan waktu   untuk   memulihkan   diri.   Setelah kematian,  semua  produksi  ATP  berhenti walau   konsumsi   tetap   terjadi. Dengan habisnyaATP,  filamen  aktin  dan  miosin menjadi   terikat   secara   permanen   dan terbentuklah  kaku  mayat.  Kekakuan  akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi.


164 words