" Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??"

Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin bertambah hingga mencapai maksimal pada 12 jam postmortem. Kemudian berangsur-angsur akan menghilang sesuai dengan kemunculannya. Pada 12 jam setelah kekakuan maksimal (24 jam postmortem) rigor mortis menghilang. Menurut Anda, mengapa dapat muncul kaku mayat (rigor mortis) setelah beberapa saat kematian seseorang? 

202110330311059-Salma Nathaya B.A.M

oleh 202110330311059 Salma Nathaya Balqis Azzahra Mastur -

Analisis rigor   mortistidak   boleh menyingkirkan  variabel  yang  ditemukan pada pemeriksaan, karena akan membawa bias pada hasil analisis.Rigor  mortis  terjadi  karena  habisnya adenosin trifosfat (ATP)  yang dibutuhkan dalam  metabolisme  sel  otot.  ATP sebagai sumber   energi   bagi   otot   untuk   dapat berkontraksi,  dan  untuk  dapat  mempertahankan    kontraksi,    otot    memerlukan pasokan ATP  yang  terus  menerus.  Tanpa pasokan yang  berkelanjutan,  ATP  yang ada    pada    otot    hanya    cukup    untuk mempertahankan   kontraksi   otot   selama beberapa  detik. Pasokan ATP  untuk  otot dikelola  oleh  tiga  sistem  metabolik, yaitu sistem   fosfagen,   sistem   glikogen

-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik.Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokanuntuk  daya  otot maksimal   selama   10-15   detik;sistem glikogen

-asam    laktat    dapat    memberi pasokan  selama  30

-40 detik;dan  sistem aerob  dapat  bekerja  untuk  waktu  yang tidak   terbatas.   Setelah   kontraksi   akibat aktifitas,   ketiga   sistem   ini   memerlukan waktu   untuk   memulihkan   diri.   Setelah kematian,  semua  produksi  ATP  berhenti walau   konsumsi   tetap   terjadi. Dengan habisnyaATP,  filamen  aktin  dan  miosin menjadi   terikat   secara   permanen   dan terbentuklah  kaku  mayat.  Kekakuan  akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi.


164 kata

Rigos Mortis

oleh 202110330311118 Nabila Aulia Hanafiyah -

Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak agan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.

Adapun kronologi Rigor mortisa dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Saat kematian terjadi, ikatan antara aktin dan myosin di otot manusia akan menetap menggumpal
2.  Terjadilah kekakuan jenazah dimulai dengan kelopak mata, leher, dan rahang. Urutan ini mungkin karena perbedaan kadar asam laktat di antaraotot-otot yang berbeda, yang sesuai dengan perbedaan dalam tingkatglikogen dan berbagai jenis serat otot.
3. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem (setelah kematian)
4.  Ciri fisik akan semakin dapat teridentifikasi hingga mencapai titik maksimal pada 12 jam postmortem
5. Setelah itu, ciri ini akan berangsur-angsur menghilang sama seperti dengan kemunculannya
6. Pada 12 jam setelah kekakuan maksimal (24 jam postmortem) kaku jenazah sudah tidak ada lagi

170 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian?

oleh 202110330311105 Diva Aurellia Az Zahra -

Menurut saya, rigor mortis atau biasa disebut dengan kaku mayat merupakan keadaan pasca kematian seseorang (3-12 jam setelah kematian) yang ditandai dengan kehilangan kemampuan seseorang dalam memproduksi ATP pada otot-otot. Adenosina Trifosfat diperlukan dalam pengikatan myosin dan aktin. ATP akan hilang dengan berjalannya waktu setelah kematian sehingga tubuh akan kaku.

50 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian?

oleh 202110330311109 Salsa Nirmala Absari -

Rigor Mortis atau kaku mayat yaitu salah satu tanda fisik kematian. Rigor Mortis mampu diketahui dari hal hadir kekakuan yang terjadi secara bertahap berlandaskan dengan lamanya kala pasca kematian sampai 24 jam setelahnya. Rigor Mortis terjadi dampak hilangnya adenosina trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem (setelah kematian). Saat  seseorang mengalami kematian maka ATP tidak akan terbentuk lagi dan tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku dengan berkurangnya jumlah ATP pada otot.

77 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian?

oleh 202110330311108 Tevya Sam Berhalia -

Menurut saya, kaku mayat atau rigor mortis ini terjadi setelah kematian, dimana ATP di otot tubuh manusia akan hilang. ATP ini berfungsi untuk memisahkan ikatan aktin dan miosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi dan hanya akan beregenerasi jika terjadi sebuah proses metabolisme di dalam tubuh. Jika seseorang mengalami kematian maka proses metabolismenya akan berhenti dan ATP tidak akan terbentuk lagi sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring berkurangnya jumlah ATP pada otot.

73 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian

oleh 202110330311071 Zaki Fahlevi -

Rigor mortis atau kaku mayat adalah kondisi ketika tubuh telah kehilangan kemampuan untuk menghasilkan atp, kondisi ini terjadi pada orang yang sudah meninggal. Atp diperlukan dalam proses fisiologis otot untuk berikatan dengan lengan myosin sehingga ikatan antara myosin dan aktin bisa terlepas. Saat atp tidak lagi diproduksi, ikatan antara myosin dengan aktin tidak bisa terlepas, sehingga otot akan terus berkontraksi yang menyebabkan kakunya bagian tubuh. dengan berjalannya waktu, cadangan oksigen terakhir akan semakin habis dan kekakuan pada tubuh akan tersebar ke semua bagian. waktu kematian seseorang dapat dilihat dari seberapa banyak bagian tubuh yang sudah kaku dan tingkat kekakuannya.

99 kata

Mengapa kaku mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian?

oleh 202110330311057 Kyanu Ahmaddan Akti Sayyidina -

Kaku mayat terjadi akibat habisnya cadangan glikogen otot sehingga aktin dan miosin menggumpal. Seluruh otot tubuh mulai kaku secara bersamaan setelah kematian, namun kekakuan ditandai dari kelompok otot kecil ke kelompok otot besar.

Kaku mayat (Rigor Mortis) terjadi 3 sampai 4 jam setelah kematian dan akan menjadi sempurna saat 12 jam setelah kematian terjadi saat adanya Ca2+ sebelum kematian yang menyebabkan otot berkontraksi. Namun, setelah kematian kadar Ca2+ meningkat di sitosol karena membran otot telah inaktif sehingga tidak dapat menahan masuknya Ca2+ ke otot. Ca2+ menyebabkan tropomiosin bergeser dan terjadi ikatan antara aktin dengan miosin sehingga terjadi kontraksi. Ca2+ ini memperoleh sisa-sisa ATP dari sebelum kematian. Namun, setelah kematian ATP tidak lagi diproduksi (karena tidak ada metabolisme) sehingga Ca2+ terus menempel pada troponin dan otot terus berkontraksi. Setelah 24 jam kekakuan menghilang karena karena protein-protein yang terlibat dalam kontraksi otot mulai terurai dan otot tidak lagi dalam keadaan kontraksi.


149 kata

Apa penyebab terjadinya rigor mortis/kaku mayat setelah kematian?

oleh 202110330311114 Muhammad Zakki Mahatvavirya -


Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. 


Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat.


Kristanto, E., & Wangko, S. (2015). Patofisiologi Rigor Mortis. 

133 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??

oleh 202110330311126 Aisyah Rahmalia Putri -

Kekakuan kematian ini merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Ketidakmampuan menghasilkan ATP dapat menyebabkan rigor mortis. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai. 

142 kata

Penyebab terjadinya rigor mortis

oleh 202110330311119 Shela Prilia Pratama -

"Kekakuan kematian" ini merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai

sumber: sherewood

136 kata

Penyebab Rigor mortis

oleh 202110330311101 Shofatu Khoirun Ni'Mah -

Rigor mortis merupakan fenomena yang sebagian besar dapat dijelaskan melalui ilmu kedokteran. Pemahaman tentang rigor mortis ini akan membantu dokter dalam membuat analisis forensik kasus yang ditanganinya, baik saat internship maupun dalam praktik kedokteran yang dilakukannya di rumah sakit, maupun fasilitas kesehatan lainnya. Analisis rigor mortis tidak boleh menyingkirkan variabel yang ditemukan pada pemeriksaan, karena akan membawa bias pada hasil analisis.

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. Pasokan ATP untuk otot dikelola oleh tiga sistem metabolik, yaitu sistem fosfagen, sistem glikogen-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik. Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat.

205 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian?

oleh 202110330311102 Valencia Zeta Arrahma -

Berasal dari bahasa latin Rigor berarti “stiff” atau kaku, dan mortis yang berarti tanda kematian (sign of death). Rigor mortis merupakan tanda kematian yang disebabkan oleh perubahan kimia pada otot setelah terjadinya kematian, dimana tanda ini susah digerakkan dan dimanipulasi. Awalnya ketika rigor mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan setelah kematian somatis. Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku.

108 kata

Mengapa Kaku Mayat dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian??

oleh 202110330311029 Alif Fajar Wibisana -

 Rigomortis atau lebih dikenal kaku mayat  adalah salah satu tanda fisik kematian, dimana kekakuan terjadi secara bertahap hingga 24 jam setelah pasca kematian. Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak agan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.

Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat.


153 kata

Kaku mayat sebagai petunjuk untuk memperkirakan waktu kematian

oleh 202110330311024 Junike Medica Wana Pratiwi -

Kaku mayat biasa disebut dengan rigor mortis, terjadi karena hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. Pada umumnya ATP sendiri biasa digunakan otot untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada saat proses relaksasi otot. Akan tetapi, pada saat seseorang mati, otot akan berhenti melakukan metabolisme sehingga suplai ATP tidak terbentuk.

Proses terjadinya kaku mayat yaitu, pada saat kematian ikatan aktin dan myosin akan mnggumpal lalu terjadilah kekakuan pada beberapa bagian tubuh mayat. Urutan kekakuan bagian bagian tubuh ini dimulai dari kelopak mata, leher dan juga rahang. Hal ini dikarenakan perbedaan kadar asam laktat di otot otot bagian tersebut. Setelah itu, kaku mayat akan muncul 2 jam setelah kematian. Ciri fisiknya akan mudah diidentifikasi sampai pada 12 jam setelah jam setelah kematian. Setelah 12 sampai 24 jam terlalui maka ciri ciri ini akan semakin menghilang

 


133 kata

mengapa dapat muncul kaku mayat setelah beberapa saat setelah kematian seseorang?

oleh 202110330311034 Amelia Putri Vionillah -

karena saat sesorang wafat, respirasi ekstraseluler dan intraseluler terhenti sehingga tubuh tidak dapat mensuplai ATP yang dibutuhkan untuk melepas kepala miosin dari aktin. hal ini menyebabkan miosin dan aktin terus berikatan, menyebabkan otot tubuh orang kaku/kontraksi tidak dapat berelaksasi.

 sesaat setelah seseorang wafat, membran retikulum sarkoplasma mulai tidak aktif sehingga membran tidak dapat menahan ion ca2+ tetap didalam kantong. ion ca2+ ini akhirnya menyebar dan menempel pada troponin, sehingga membuat pita tropomiosin terbuka dan terjadilah cross bridge (pelekatan titik aktin dan kepala miosin). kepala miosin membutuhkan ATP untuk bergerak dan melepaskan aktin, namun tubuh tidak dapat mensuplai, sehingga aktin dan miosin terus menempel dan terjadilah rigor mortis. otot yang saling mengunci ini terjadi 3-4 jam setelah kematian dan mengunci sempurna pada 12 jam setelah kematian.


sumber : sharewood &video

129 kata

Penyebab Kaku Mayat dan Hubungannya dengan kematian

oleh 202110330311137 Bimo Rizky Wibowo -

ATP adalah sumber energi bagi otot untuk berkontraksi, otot membutuhkan pasokan ATP yang konstan. Tanpa suplai konstan, hanya ada cukup ATP di otot untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. Dengan menipisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan sel darah kaku terbentuk.

Rigor mortis umumnya mulai nampak dan dapat dievaluasi dalam waktu 2-4 jam, dan dapat diamati terjadi di seluruh otot 6-12 jam setelah kematian. Pada kaku mayat (Rigor Mortis) terjadi sedikit pemendekan otot, tetapi secara umum tidak begitu tampak karena kelompok otot fleksor dan ektensor semua mengalami hal yang sama dan menimbulkan suatu keseimbangan pada tubuh. Pada suhu yang tinggi, maupun adanya racun seperti parathion akan menyebabkan pemendekan otot lebih tampak. Kekakuan kematian (Rigor Mortis) adalah kondisi dimana otot rangka yang mengunci secara  menyeluruh yang dimulai 3 hingga jam setelah kematian dan  menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Pada kondisi dimana tubuh manusia sudah mati, selsel mati tidak lagi dapat menghasilkan  ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas  karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu,  filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil,  menyebabkan otot yang mati menjadi kaku

192 kata

Penyebab Kaku Mayat dan Hubungannya dengan Kematian

oleh 202110330311116 Aringga Yusuf Amrullah -

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa S36 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S33-39 pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. Pasokan ATP untuk otot dikelola oleh tiga sistem metabolik, yaitu sistem fosfagen, sistem glikogen-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik. Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. Energi yang digunakan oleh otot maupun seluruh aktivitas fisik tubuh manusia berasal dari konversi fosfat berenergi tinggi (adenosin trifosfat/ATP) ke fosfat yang berenergi lebih rendah (adenosin difosfat/ADP dan adenosin monofosfat/AMP). Pada saat hidrolisis untuk konversi ATP ini, proton, energi dan panas akan terbentuk. Karena tubuh tidak dapat menyimpan ATP dalam jumlah besar, maka tubuh perlu secara konstan melakukan resintesis ATP.

222 kata

Penyebab kaku mayat (Rigor Mortis)

oleh 202110330311125 Angga Ramadika Utomo -

Kaku mayat ini terjadi 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible pada mayat. Kelenturan otot terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Rigor Mortis dapat dilihat ketika ATP baru harus melekat ke miosin agar ikatan jembatan silang antara miosin dan aktin dapat terlepas pada akhir siklus. meskipun selama proses disosiasi ATP tak terurai. Kebutuhan akan ATP dalam memisahkan miosin dan aktin sangat jelas terlihat ketika rigor mortis.

112 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311068 Zulfia Rahmawati Utami -

Rigor mortis  terjadi  karena  habisnya adenosin trifosfat (ATP)  yang dibutuhkan dalam  metabolisme  sel  otot.  Sementara itu, untuk  dapat  mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus  menerus. Tanpa pasokan yang  berkelanjutan,  ATP yang ada pada otot hanya cukup  untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detikKekakuan ini berasal dari tidak adanya ATP yang membuat jembatan silang tidak bisa terlepas dan tetap terikat untuk relaksasi. Hal itulah yang menyebabkan rigor femoris. Otot tetap berada dalam keadaan kaku sampai protein otot mengalami kerusakan setelah 15 sampai 25 jam kemudian, yang diasumsikan terjadi akibat autolisis oleh enzim-enzim yang dikeluarkan dari lisosom. Seluruh proses ini berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

110 kata

penyebab rigor mortis

oleh 202110330311061 Naufal Nismara Raditya -

rigor mortis dapat dilihat ketika ATP baru harus melekat ke miosin agar ikatan jembatan silang antara miosin dan aktin dapat terlepas pada akhir siklus. meskipun selama proses disosiasi ATP tak terurai. Kebutuhan akan ATP dalam memisahkan miosin dan aktin sangat jelas terlihat ketika rigor mortis.

Kekakuan kematian ini merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar.

143 kata

Penyebab terjadinya rigor mortis setelah kematian

oleh 202110330311032 Belvafedo Gabriexel Putrahendra -

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. 

Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat.

Kristanto, E., & Wangko, S. (2015). Patofisiologi Rigor Mortis. 

133 kata

Alasan terjadinya kaku mayat

oleh 202110330311016 Eki Muhammad Iqbal -

Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku sehingga membuat mayat menjadi kaku. Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai.

114 kata

penyebab rigor mortis

oleh 202110330311135 Rajwa Alya Faqinah Suryata -

Rigor mortis merupakan fenomena yang sebagian besar dapat dijelaskan melalui ilmu kedokteran. Pemahaman tentang rigor mortis ini akan membantu dokter dalam membuat analisis forensik kasus yang ditanganinya, baik saat internship maupun dalam praktik kedokteran yang dilakukannya di rumah sakit, maupun fasilitas kesehatan lainnya. Analisis rigor mortis tidak boleh menyingkirkan variabel yang ditemukan pada pemeriksaan, karena akan membawa bias pada hasil analisis.

61 kata

Terjadinya kaku mayat setelah beberapa saat kematian seseorang

oleh 202110330311142 Dini Herlina -

Rigor mortis atau kaku mayat terjadi diakibatkan konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, hal ini memungkinkan membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan kemungkinan juga karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ menggeser troponin dan tropomiosin sehingga menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin yang sebelum kematian telah dibekali ATP. Sel yang mati tidak dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin sekali terikat tidak memiliki ATP segar dan akan tetap terikat dengan jembatan silang imobil sehingga menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. Kemudian kaku mayat akan berkurang secara bertahap setelah beberapa hari akibat dari protein yang terlibat dalam rigor mortis mulai terurai.

104 kata

Fisiologi - Alasan munculnya kaku mayat

oleh 202110330311128 Launy Saniya Rosyada -

Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat. Hal ini dikarenakan membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini akan menggeser ke samping troponin dan tropomiosin yang menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku.

Sumber : Sherwood, L., 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 8. Jakarta : EGC

108 kata

Mengapa Rigor Mortis dapat muncul setelah beberapa saat kematian seseorang?

oleh 202110330311031 Aulia Dwi Rahayu -

 Menurut saya setelah membaca beberapa referensi saya menyimpulkan bahwa Rigor mortis terjadi karena ketika seseorang meninggal sudah pasti tidak ada aktivitas sel di tubuhnya sehingga tidak terjadi proses pembentukan ATP, sedangkan ATP sangat dibutuhkan pada metabolisme sel otot dan sebagai sumber agar otot dapat terus berkontraksi.


Rigor  mortis  terjadi  karena  habisnya adenosin trifosfat (ATP)  yang dibutuhkan dalam  metabolisme  sel  otot.  ATP digunakan sebagai sumber   energi   bagi   otot   untuk   dapat berkontraksi,  dan  untuk  dapat  mempertahankan    kontraksi otot memerlukan pasokan ATP  yang  terus  menerus.  Tanpa pasokan yang berkelanjutan,  ATP  yang ada    pada    otot    hanya    cukup    untuk mempertahankan  kontraksi   otot   selama beberapa  detik. Pasokan ATP  untuk  otot dikelola  oleh  tiga  sistem  metabolik, yaitu sistem   fosfagen,   sistem   glikogen-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik. Ketiga   sistem   ini   memerlukan waktu   untuk   memulihkan   diri.   Setelah kematian,  semua  produksi  ATP  berhenti walau   konsumsi   tetap   terjadi.   Dengan habisnya ATP,  filamen  aktin  dan  miosin menjadi   terikat   secara   permanen   dan terbentuklah  kaku  mayat.  Kekakuan  akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. Rigor  mortis  lebih  cepat  terjadi  pada kondisi   dimana   terdapat   aktifitas   otot yang  besar  sebelum  kematian.  Aktifitas otot ini akan mengurangi persediaan ATP, dan   karena   setelah   aktivitas   otot   tadi terjadi   kematiandimana   produksi   ATP terhenti,  maka rigor  mortislebih  cepat terjadi.  Latihan  yang  berat,  dan  kejang merupakan contoh kondisi ini.

Kristanto, E., & Wangko, S. (2015). Patofisiologi Rigor Mortis. JURNAL BIOMEDIK: JBM6(3).

219 kata

Penyebab Kaku Mayat (Rigor Mortis)

oleh 202110330311026 Shafa Nirjara Roa -

Beberapa jam setelah kematian, semua otot tubuh masuk dalam keadaan kontraktur yang disebut "rigor mortis"; yaitu, otot-otot berkontraksi dan menjadi kaku, meskipun tidak terdapat potensial aksi. Kekakuan ini berasal dari kehilangan semua ATP, yang dibutuhkan untuk menyebabkan pemisahan jembatan silang dari filamen aktin selama proses relaksasi. Otot tetap berada dalam keadaan kaku sampai protein otot mengalami kerusakan setelah 15 sampai 25 jam kemudian, yang diasumsikan terjadi akibat autolisis oleh enzim-enzim yang dikeluarkan dari lisosom. Seluruh proses ini berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

Lebih detailnya, "Kekakuan kematian" ini merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu,filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku


203 kata

Rigor Mortis

oleh 202110330311035 Amalia Rahma Maulida -

"Kekakuan kematian" ini merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar.


Source : Sherwood. 2014. Introduction to Human Physiology  8th Edition International Edition.

113 kata

Penyebab rigor mortis

oleh 202110330311139 Adiya Rizky Amelia Saidah -

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot.  Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. Dekomposisi dapat dibedakan menjadi dua proses utama, yaitu autolisis dan putrefikasi.

46 kata

Penyebab Kaku Mayat (Rigor Mortis)

oleh 202110330311122 Raisa Jehan Fawwazie -

"kekakuan kematian" ini merupakan kerja otot rangka yang telah mengunci kerja otot setelah 3-4 jam kematian yang mana konsentrasiion Ca2+ dalam sitoaol mulai meningkat yang akan menyebabkan penumpukan Ca2+ di ekstrasel dan kantong lateral. Troponin dan tropomiosin digeser oleh Ca2+ sehingga aktin berikatan dengan jembatan silang miosin yang telah dibekali ATP sebelum kematian. Lalu aktin dan miosin akan terus berikatan tidak akan terlepas karena pasokan ATP telah dihentikan. setelah beberapa hari kaku mayat akan berkurang karena protein protein yang terlibat dalam rigor mortis akan terurai

Source : Sherwood. 2014. Introduction to Human Physiology  8th Edition International Edition.

97 kata

Penyebab Kaku Mayat (Rigor Mortis)

oleh 202110330311123 Rafi Aufa Musyaffa -

Rigor mortis terjadi disebabkan karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP yang menjadi sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Jika pasokan ATP tidak memenuhi, ATP yang ada di otot hanya dapat bertahan untuk beberapa detik. Pasokan ATP untuk otot dikelola oleh tiga sistem metabolik, yaitu sistem fosfagen, sistem glikogen-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik.

Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi


Kristanto, E., & Wangko, S. (2015). Patofisiologi Rigor Mortis. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 6(3).

163 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311063 Yasmin Lisana -

Kontraksi pada otot terjadi apabila terjadi jembatan silang pada miosin dengan aktin. Miosin dapat menempel dengan aktin apabila mendapatkan ATP yang sudah diurai menjadi ADP dan Pi yang dalam prosesnya menghasilkan miosin berenergi tinggi. Setelah menempel dengan aktin, ADP dan Pi akan lepas dari tempat ATPase agar ATP yang baru dapat menempel. ATP baru yang menempel ini, menyebabkan miosin lepas dari aktin untuk persiapan ikatan jembatan silang selanjutnya. Sehingga, ketika terjadi kematian pada seseorang, miosin yang menempel pada aktin tidak akan terlepas karena tidak ada ATP baru yang menempel. Hal ini karena pada orang yang sudah mati, tidak ada metabolisme yang terjadi untuk menghasilkan ATP. Inilah yang disebut dengan "Rigor Mortis"

111 kata

Penyebab Kaku Mayat (Rigor Mortis)

oleh 202110330311073 Isellia Nursheryn Aldeia -
Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ di sitosol mulai meningkat, kemungkinan karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan Ca2+ keluar dari sakus lateral. Ca2+ ini menggeser troponin dan tropomiosin ke samping dan menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin ketika sekali terikat, tidak dapat terlepas lagi karena tidak memiliki ATP baru. Oleh karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil dan menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. Dalam beberapa hari selanjutnya, rigor mortis secara bertahap berkurang karena protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai.

Sumber: Sherwood, L. 2018. Fisiologi Manusia; dari sel ke system. Edisi 9. Jakarta : EGC

124 kata

penyebab rigor mortis

oleh 202110330311038 Thoby Farhan Nabiel Kbarek -

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. Pasokan ATP untuk otot dikelola oleh tiga sistem metabolik, yaitu sistem fosfagen, sistem glikogen-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik. Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi.

 Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. Dekomposisi dapat dibedakan menjadi dua proses utama, yaitu autolisis dan putrefikasi. Autolisis adalah penghancuran sel dan organ melaui proses aseptik oleh ezim-enzim intrasel. Pada proses ini, ikatan aktin dan miosin yang terjadi pada rigor mortis dihancurkan oleh proses autolisis. Otot yang ikatan aktin dan miosinnya dilepas oleh enzim proteolitik tampak menjadi lemas kembali. Karena proses ini merupakan proses kimia, maka proses ini akan dipercepat oleh panas, diperlambat oleh suhu rendah, dan dihentikan oleh pembekuan atau pemanasan yang merusak enzym. Rigor mortis umumnya mulai nampak dan dapat dievaluasi dalam waktu 2-4 jam, dan dapat diamati terjadi di seluruh otot 6-12 jam setelah kematian. Rentang waktu ini dapat amat bervariasi sesuai dengan kasus yang ada. Pada iklim tropis, rigor mortis mulai menghilang akibat proses dekomposisi setelah 12 jam, dan menghilang pada seluruh otot setelah 24 jam. Pada daerah empat musim dengan kondisi lingkungan yang dingin, rigor mortis umumnya menghilang pada seluruh otot setelah 36 jam, namun pada suhu lingkungan yang amat dingin, rigor mortis dapat bertahan hingga 6 hari. Pada kaku mayat terjadi sedikit pemendekan otot, tetapi secara umum tidak begitu tampak karena kelompok otot fleksor dan ektensor semua mengalami hal yang sama dan menimbulkan suatu keseimbangan pada tubuh. Pada suhu yang tinggi, maupun adanya racun seperti parathion akan menyebabkan pemendekan otot lebih tampak. 


1. DiMaio VJ, DiMaio D. Time of death. Forensic Pathology (Second Edition). London: CRC Press, 2001. 

2. Gartner P, Hiatt JL. Muscle. Color Textbook of Histology (Third Edition). Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007

394 kata

Penyebab Kaku Mayat

oleh 202110330311113 Muhammad Ariel Azra' Al-Amny -

Kaku mayat terjadi akibat hilangnya adenosina trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, serta hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi. Apabila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.

60 kata

Rigor mortis

oleh 202110330311143 Riffaldy Gusti Anggara -

proses yang menyebabkan otot-otot dalam tubuh menjadi kaku yang mengakibatkan kekakuan karena berbagai perubahan kimia dalam struktur otot. Serabut otot, yang dalam kehidupan bergerak karena teori filamen geser, bergantung pada konversi ATP menjadi ADP . Setelah kematian, ketika respirasi berhenti, pH intraseluler menurun karena produksi asam laktat dan piruvat . The glikolisis anaerobik glikogen di otot menyebabkan deplesi glikogen dan konsentrasi ATP sehingga berkurang. Juga kalsium bocor ke sarkomer , di mana filamen protein aktin dan miosin hadir dalam pengaturan bergantian, di mana kalsium kemudian mengikat memungkinkan terjadinya ikatan silang antara filamen. Hal ini menyebabkan gerakan menarik sepanjang otot menyebabkannya menjadi lebih pendek dan lebih kaku. Rigor mortis yang berkembang penuh adalah indikator yang mudah diidentifikasi dan dapat diandalkan bahwa kematian telah terjadi. Waktu onset bervariasi tetapi biasanya dianggap muncul antara 1 dan 6 jam (rata-rata 2-4 jam) setelah kematian. Tergantung pada keadaannya, rigor mortis dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.

153 kata

Sebab Terjadinya Rigor Mortis

oleh 202110330311043 Ancell Ostea Adillah -

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat.

68 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311042 Ahmad Syaichu Rafly Afada -

Mekanisme kerja otot tidak terlepas dari peran ATP. Ketika terjadi rigor mortis otot tidak mendapat ATP karena berhentinya metabolisme yang dimana pembentukan ATP diatur oleh Sistem fosfagen, glikolisis, dan aerobik. dengan habisnya ATP filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen maka terjadilah rigor mortis. Hal ini terjadi hingga dekomposisi. Ahmad Syaichu Rafly Afada-042

54 kata

Penyebab kaku mayat setelah kematian

oleh 202110330311106 Shella Windy Antika Putri -

 

 Kaku mayat atau rigor mortis adalah kekakuan yang terjadi pada otot yang kadang – kadang disertai dengan sedikit pemendekkan serabut otot, yang terjadi setelah periode pelemasan / relaksasi primer. Rigor mortis/kaku mayat disebabkan oleh habisnya glikogen pada otot untuk mengubah ADP menjadi ATP yang menyebabkan penumpukan ATP. Otot kecil mengalami rigor mortis lebih dahulu dibandingkan yang besar karena berbanding lurus dengan persediaan glikogennya. Rigor mortis terjadi enam jam setelah kematian dan akan menyeluruh setelah enam jam berikutnya, kemudian akan berlangsung selama 36 sampai 48 jam. Relaksasi sekunder terjadi setelah rigor mortis ini berakhir akibat dari proses degenerasi dan pembusukan. Faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kaku mayat antara lain persediaan glikogen, kegiatan otot sebelum kematian, suhu udara sekitarnya, dan umur.

118 kata

Kaku Mayat

oleh 202110330311027 Muhammad Satria Wily Rahman -

Kaku mayat terjadi akibat hilangnya adenosina trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi,[2] serta hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi. Apabila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot. "Kekakuan kematian" ini merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku (tahap 4b). Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai.

197 kata

Penyebab Kaku Mayat (rigor mortis)

oleh 202110330311021 Ahmad Hanif Muwaffaq -

Kaku mayat adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Energi (ATP) tidak dapat diproduksi lagi karena kondisi makluk hidupnya sudah tidak ada lagi.

60 kata

Penyebab rigor mortis/kaku mayat

oleh 202110330311074 Syahlum Marsha Irba' -

Rigor mortis dapat terjadi setelah kematian dikarenakan ikatan antara aktin dan myosin di otot manusia akan menetap menggumpal Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem (setelah kematian). Rigor mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak agan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.

87 kata

Pendapat saya tentang penyebab terjadinya kaku mayat(rigor mortis)setelah kematian

oleh 202110330311050 Sulthan Diffa Pangestu -


menurut saya begini,,kan untuk terjadinya kontraksi otot memerlukan atp..nah atp itu bisa didapat dari 3 sistem atau sumber atau proses yaitu sumber fosfonagen,asam laktat,dan aerob..kan jika sudah meninggal tidak bisa lagi menggunakan sistem atau sumber yang tak terbatas yaitu yang aerob..dan ketika meninggal pasti masih ada sisa atp,nah atp itu cuman bisa digunakan beberapa detik untuk mempertahankan kontraksi..terus dengan habisnya atp, filamen aktin sama miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi.

                                                                                                       _Sulthan Diffa Pangestu 050

83 kata

Perubahan yang terjadi pada otototot orang meninggal

oleh 202110330311008 Sofyan Azhari Dimya Putra -

1. Primary Flaccidity periode relaksasi primer(Dalam fase ini otot-otot lemas, dan masih dapat dirangsang secara mekanik maupun elektrik. fase ini terjadi dalam stadium somatic death Primary flaccidity berlangsung selama 2 sampai 3 jam.

2. Rigor Mortis (kaku mayat) Dalam fase ini otot-otot tidak dapat berkontraksi meskipun dirangsang secara mekanik maupun elektrik. Terjadi dalam stadium cellular death dimana aktivitas listrik otot tidak ada lagi. Fase rigor mortis ini dibagi dalam 3 bagian:

a. Kaku mayat belum lengkap Kaku mayat terjadi serentak pada otot-otot seluruh tubuh, tetapi manifestasinya tidak bersamaan. Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. Orbicularis oculi, kemudian otot-otot rahang bawah, otot-otot leher, ekstremitas atas, thoraks, abdomen, dan ekstremitas bawah. Fase ini berlangsung 3 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku

b. Kaku mayat lengkap Fase kaku mayat lengkap in dipertahankan selama 12 jam.

c. Kaku mayat mulai menghilang Urut-urutan hilangnya kaku mayat sama seperti pada waktu timbulnya, terkecuali otot rahang bawah, yang paling akhir menjadi lemas. Fase ini berlangsung selama 6 jam.

3. Secondary Flaccidity (periode relaksasi sekunder) Otot menjadi relaks (lemas) dan mudah digerakkan. Hal ini terjadi karena pemecahan protein. Proses pembusukan juga mulai terjadi

Sumber: 

Sherwood, L. 2013. Introduction Of Human Physiology. EGC
 

279 kata

penyebab adanya rigor motis

oleh 202110330311022 Stevia Rahmasari Djatmiko -

Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Karena dalam kematian, metabolisme tubuh akan terhenti, sehingga peoses pembentukan ATP juga akan terhenti.

49 kata

202110330311020 - Kanina Alma Dystanti

oleh 202110330311020 Kanina Alma Dystanti -

Kaku mayat sendiri terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. Adapun ATP hanya dapat beregenerasi bila proses metabolisme terjadi. Oleh karena itu, disaat seseorang meninggal dunia, maka proses metabolisme juga akan ikut berhenti sehingga suplai ATP tidak lagi terbentuk. Hal inilah yang menyebabkan tubuh perlahan-perlahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot. Mengingat bahwa dengan menipisnya jumlah ATP maka akan membuat protein otot (aktin dan miosin) menggumpal dan otot menjadi kaku. Kekakuan ini akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. Dekomposisi dapat dibedakan menjadi dua proses utama, yaitu autolisis dan putrefikasi. Sedangkan, Autolisis adalah proses penghancuran sel dan organ oleh enzim-enzim intrasel. Pada proses inilah ikatan aktin dan miosin yang menggumpal dihancurkan. Dengan demikian, terlepasnya ikatan aktin dan miosin oleh enzim proteolitik membuat tubuh mayat lemas kembali. Biasanya rigor mortis akan menghilang dari seluruh otot setelah 24 jam postmortem.

140 kata

Penyebab rigor mortis/kaku mayat

oleh 202110330311007 Aisha Nikmah Ismahusada -

Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP merupakan sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi. Otot membutuhkan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. Pasokan ATP untuk otot dikelola oleh tiga sistem metabolik, yaitu:

1. Sistem fosfagen

Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik

2. Sistem glikogen-asam laktat atau glikolisis

Sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik

3. Sistem aerobik

Sistem ini dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas

Setelah kontraksi akibat aktivitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Padahal setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi.

147 kata

Proses terjadinya rigor motis

oleh 202110330311062 Zhafira Zahra -

Pada mati somatis proses aerobik dalam sel akan terhenti, tetapi proses anerobik masih dapat terjadi. Tanda tanda kematian yang dapat diperiksa dalam stadium mati somatik adalah hilangnya pergerakan sensibilitas, berhentinya pernapasan dan berhentinya denyut jantung dan peredaran darah. Tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. 

Keakuan mayat atau rigor motis mulanya dapat terjadi setelah 3-4 usai kematian. Ketika cadangan glikogen dalam otot habis sehingga energi atau ATP untuk membentuk ADP dan asam phosphat tidak terbentuk lagi. Sehingga pelepasan Ca2+ pun sudah tidak diterima lagi oleh troponin yang mana troponin tidak lagi menggeser tropomiosin yang pada akhirnya aktin dan miosin saling terikat dan aktin miosin tidak melakukan pergerakan lagi karena secara bertahap aktin dan miosin akan mengalami penggumpalan yang mengakibatkan otot menjadi kaku.

129 kata

kaku mayat terjadi saat

oleh 202110330311049 Aisya Ainur Syifa -

Beberapa jam setelah kematian, semua otot tubuh masuk dalam keadaan kontraktur yang disebut "rigor mortis"; yaitu, otot-otot berkontraksi dan menjadi kaku, meskipun tidak terdapat potensial aksi. Kekakuan ini berasal dari kehilangan semua ATP, yang dibutuhkan untuk menyebabkan pemisahan jembatan silang dari filamen aktin selama proses relaksasi. Otot tetap berada dalam keadaan kaku sampai protein otot mengalami kerusakan setelah 15 sampai 25 jam kemudian, yang diasumsikan terjadi akibat autolisis oleh enzim-enzim yang dikeluarkan dari lisosom. Seluruh proses ini berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi

Faktor pengaruh kaku mayat, antara lain:

a. Kondisi Otot 

Persediaan glikogen Cepat lambat kaku mayat tergantung persediaan glikogen otot. Pada kondisi tubuh sehat sebelum meninggal, kaku mayat akan lamba t dan lama, juga pada orang yan g sebelum ma ti banyak makan karbohidrat, maka kaku mayat akan lambat 

   - Gizi 

      Pada mayat dengan kondisi gizi jelek saat mati, kaku mayat akan cepat              terjadi  

    - Kegiatan Otot 

      Pada orang yang melakukan kegiatan otot sebelum meninggal maka kaku        mayat akan terjadi lebih cepat.

b. Cara Kematian  

Pada mayat dengan penyakit kronis dan kurus , kuku mayat lebih cepat terjadi dan berlangsung tidak lama.6,7  Pada mati mendadak , kaku mayat terjadi lebih lambat dan berlangsung lebih lama

202 kata

penyebab munculnya kaku mayat (rigor mortis)

oleh 202110330311015 Firly Syahriza Anisabella -

rigor mortis atau "Kekakuan kematian" ini terjadi karena otot rangka yang mengunci secara menyeluruh dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku . Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai. 

139 kata

Kaku mayat

oleh 202110330311052 Syahrial Wahyu Winka Madya -

Perubahan post mortem yang disebabkan oleh kontraksi otot pada mayat adalah kaku mayat (Rigor mortis). Kehilangan total ATP menyebabkan kontraksi. ATP diperlukan dalam proses pemisahan jembatan silang filament aktin. Otot akan tetap kaku sampai protein otot hancur yang disebabkan autolisis oleh enzim yang dilepaskan oleh lisosom. Kaku mayat terjadi 2-3 jam setelah kematian dan berlanjut sampai 8-12 jam. Kaku mayat hilang dalam 24- 36 jam.8,9 Pada kasus tidak dijumpai kaku mayat karena sudah terjadi proses pembusukan. Dalam 2-3 hari proses pembusukan akan terbentuk gasgas pembusukan diantaranya gas belerang hidrogen (H2S) yang menimbulkan bau seperti bau busuk, phosphorated hydrogen, Karbondioksida (CO2), Karbonmonoksida (CO) dan lain-lain. Gas-gas tersebut akan masuk ke dalam jaringan sehingga mayat jadi membengkak.

115 kata

kaku mayat (rigor mortis)

oleh 202110330311124 Risky Putri Amanda -

Rigor mortis merupakan tanda kematian yang disebabkan oleh perubahan kimia pada otot setelah terjadinya kematian, dimana tanda ini susah digerakkan dan dimanipulasi. Awalnya ketika rigor mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan setelah kematian somatis. Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible pada mayat. Kelenturan otot terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku.

87 kata

Penyebab Terjadinya Kaku Mayat atau Rigor Mortis

oleh 202110330311095 Yasmin Zakiyyatuzzahra -

Saat seseorang meninggal dunia ATP dalam tubuhnya sudah tidak tersedia lagi karena metabolisme tubuh sudah terhenti, padahal metabolisme menghasilkan ATP yang dimana ATP berguna untuk kontraksi atau relaksasi otot. Bila sudah tidak tersedia ATP aktin dan miosin akan terikat dalam kompleks rigor. Penjelasan lebih lengkapnya Rigor mortis terjadi karena habisnya adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan dalam metabolisme sel otot. ATP  sebagai sumber energi bagi otot untuk dapat berkontraksi, dan untuk dapat mempertahankan kontraksi, otot memerlukan pasokan ATP yang terus menerus. Tanpa pasokan yang berkelanjutan, ATP yang ada pada otot hanya cukup untuk mempertahankan kontraksi otot selama beberapa detik. Pasokan ATP untuk otot dikelola oleh tiga sistem metabolik, yaitu sistem fosfagen, sistem glikogen-asam laktat atau glikolisis, dan sistem aerobik. Pada kondisi optimal, sistem fosfagen dapat memberi pasokan untuk daya otot maksimal selama 10-15 detik; sistem glikogen-asam laktat dapat memberi pasokan selama 30-40 detik; dan sistem aerob dapat bekerja untuk waktu yang tidak terbatas. Setelah kontraksi akibat aktifitas, ketiga sistem ini memerlukan waktu untuk memulihkan diri. Setelah kematian, semua produksi ATP berhenti walau konsumsi tetap terjadi. Dengan habisnya ATP, filamen aktin dan miosin menjadi terikat secara permanen dan terbentuklah kaku mayat. Kekakuan akan bertahan hingga terjadinya dekomposisi. 

196 kata

Rigor Martis sebagai petunjuk mempekirakan waktu kematian

oleh 202110330311104 Zelian Putri Suganda -

Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa
kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Kelenturan otot
dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin
dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka
energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot
menjadi kaku.
Rigor mortis biasanya mulai setelah 2-3 jam sesudah kematian dan proses terjadinya rigor mortis berlanjut sampai 12 jam setelah kematian. Kaku mayat ini akan berlangsung beberapa jam dan kemudian pelan-pelan akan menghilang kembali dalam 24-36 jam.

88 kata

Rigor mortis

oleh 202110330311001 Flora Keisya Pramasyara -

rigor mortis harus memperhatikan bahwa ATP baru harus melekat ke miosin agar ikatan jembatan silang antara miosin dan aktin dapat terlepas dari akhir siklus, padahal selama proses disosiasi ini ATPntidak terurai.setelah kematian konsentrasi Ca 2+ sitosol mulai meningkat,karna membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin Ca2+ keluar dari kantong lateral,Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin,menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin,yang sudah dibekali ATP  sebelum kematian.sel sel mati tidak dapat lagi menghasilkanATP sehingga aktin dan miosin sekali terikat tidak dapat terlepaskarna tidak memiliki ATP segar, sehingga filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silangimobil,menyebabkan ototyang sudah mati menjadi kaku

107 kata

Penyebab rigor mortis dapat digunakan sebagai petunjuk memperkirakan waktu kematian

oleh 202110330311023 Ni Sekar Aisyah -

rigor mortis terjadi karena setelah kematian, membran selular bocor. ion kalsium bocor keluar retikulum sarkoplasma ke dalam sarkoplasma dan memungkinkan kepala miosin berikatan dengan aktin. namun, sintesis ATP berhenti segera setelah pernapasan berhenti, sehingga cross bridge tidak dapat lepas dari aktin. Kondisi yang terjadi, yaitu otot berada pada keadaan rigiditas (tidak dapat berkontraksi atau meregang), disebut rigor mortis (rigiditas kematian). Rigor mortis mulai 3-4 jam setelah kematian dan berlangsung sekitar 24 jam. kemudian hilang seiring enzim proteolitik dari lisosom mencerna cross bridge.

Sumber: Tortora, G. J., Derrickson, Bryan. 2020. Dasar Anatomi dan Fisiologi. EGC.

94 kata

Penyebab dapat munculnya rigor mortis setelah beberapa saat kematian seseorang

oleh 202110330311028 Wiratama Try Pangestu -

Rigor mortis merupakan otot rangka yang mengunci secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin, sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tersebut tidak memiliki ATP segar. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai.

134 kata

Rigor Mortis

oleh 202110330311014 Yashifa Aura Adhibah -

Rigor mortis terjadi setelah kematian, pada saat itu Ca2+ sitosol yang mulai meningkat karena sel otot inaktif yang tidak dapat menahan Ca2+ekstrasel dan karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ yang menggeser ke samping troponin dan tropomiosin yang dapat menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin. Pada saat kematian, ATP tidak lagi di produksi, sehingga aktin dan miosinnya tidak dapat terlepas.. Filamen tipis dan tebal terikat oleh jembatan silang imonil dan menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. kemudian, kaku mayat secara bertahap berkurang karena protein kompleks nya mulai terurai.

89 kata

rigor mortis setelah beberapa saat kematian seseorang

oleh 202110330311060 Amaliyah Jamal Thalib -

setelah seseorang meninggal, Ca2+ yang keluar dari reticulum sarcoplasma dan masuk dari cairan ekstraseluler menyebabkan perubahan pada troponin sehingga active side aktin terbuka, menyebabkan menempelnya kepala meiosin, namun kepala meiosin dan aktin tidak dapat berpisah kembali karena ATP  nya habis sedangkan tubuh sudah tidak dapat lagi menghasilkan ATP karena tidak adanya suplai oksigen, glukosa. hal ini menyebabkan kedua filamen (tebal dan tipis) akan tetap berhubungan terus menerus yang berakibat menghasilkan kekakuan pada otot.

73 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311018 Sofyana Rajabi Wulan -

Rigor mortis (kekakuan kematian) terjadi karena hilangnya ATP dari otot. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan miosin sehingga otot dapat berelaksasi. ATP terbentuk karena proses metabolisme. Jika proses metabolisme terhenti karena kematian, maka suplai ATP akan terhenti juga. Tubuh akan perlahan kaku karena filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang. Namun, akan berkurang akibat protein yang terlibat dalam rigor mortis terurai.

64 kata

Mengapa muncul kaku mayat (rigor mortis)

oleh 202110330311129 Fian Riswiandika -

Kaku mayat terjadi akibat hilangnya adenosina trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, serta hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi. Apabila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot. Ikatan antara aktin dan myosin di otot manusia akan menetap (menggumpal) dan terjadilah kekakuan jenazah. 

76 kata

kaku mayat

oleh 202110330311121 Cesa Ajeng Permana -

karena pada orang yang sudah meninggal, sel-selnya mengalami kematian dan tidak dapat memproduksi ATP. Padahal, fungsi ATP adalah untuk melepaskan ikatan antara aktin dan myosin. Karena tidak adanya ATP, cross-bridge akan terus dipertahankan sehingga otot tubuh menjadi kaku. Keadaan ini disebut rigor mortis.

43 kata

Rigor Mortis

oleh 202110330311127 Aulia Wahyuastari Sakinah -

Rigor mortis (kaku mayat) terjadi 3 sampai 4 jam setelah kematian dan akan menjadi sempurna saat 12 jam setelah kematianterjadi saat adanya Ca2+ sebelum kematian yang menyebabkan otot berkontraksi. Namun, setelah kematian kadar Ca2+ meningkat di sitosol karena membran otot telah inaktif sehingga tidak dapat menahan masuknya Ca2+ ke otot. Ca2+ menyebabkan tropomiosin bergeser dan terjadi ikatan antara aktin dengan miosin sehingga terjadi kontraksi. Ca2+ ini memperoleh sisa-sisa ATP dari sebelum kematian. Namun, setelah kematian ATP tidak lagi diproduksi (karena tidak ada metabolisme) sehingga Ca2+ terus menempel pada troponin dan otot terus berkontraksi. Setelah 24 jam kekakuan menghilang karena karena protein-protein yang terlibat dalam kontraksi otot mulai terurai dan otot tidak lagi dalam keadaan kontraksi

115 kata

Penyebab munculnya kaku mayat setelah beberapa saat kematian seseorang

oleh 202110330311045 Dava Sada Nurmadina -

Rigor Mortis atau yang biasa disebut kaku mayat terjadi karena setelah kematian terjadi, Ca2+ di sitosol mulai meningkat, hal itu kemungkinan besar terjadi karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang telah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel yang sudah mati tidak akan menghasilkan ATP baru, hal itu menyebabkan aktin dan miosin yang telah terikat tidak dapat terlepas kembali. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang di imobil, hal tersebut yang menyebabkan otot menjadi kaku. Rigor mortis dapat bertahap berkurang apabila protein-protein yang terlibat mulai terurai.

116 kata

kaku mayat

oleh 202110330311010 Widya Putra Adhi Nugroho -

karena pada pada korban sebelum kematian otot masih melakukan kontraksi , dan pada saat kematian aktin dan meosin masih dilekat tetapi karena sel sel dalam tubuh juga mati maka porses metabolisme yang akan menghasilkan ATP maka   tidak adanya atp yang menuju ke aktin dan meosin untuk melepaskan agar otot kembali relaksi .

52 kata

Penyebab kaku mayat

oleh 202110330311133 Mochammad Rifqi Ivandhani -

Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot pada tubuh manusia. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku.


63 kata

Penyebab terjadinya Rigor Mortis

oleh 202110330311004 Alif Yosi Samrotul Qolbi -
Pada saat seseorang meninggal dunia, maka seluruh sel yang ada di dalam tubuh orang tersebut akan mati, hal ini mengakibatkan orang tersebut tidak mampu lagi untuk menghasilkan ATP. Padahal ATP berperan sebagai energi untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin sehingga otot lepas dari kontraksinya dan dapat berelaksasi. ATP hanya akan beregenerasi saat metabolisme terjadi. Hal ini disebut dengan Rigor Mortis atau kaku mayat. Rigor Mortis memiliki ciri-ciri fisik berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat dan terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia.

86 kata

Kaku Mayat sebagai tanda Kematian seseorang

oleh 202110330311058 Syahlaa Aqiila Najich -

Rigor Mortis atau kaku mayat yaitu salah satu tanda fisik kematian. Rigor Mortis mampu diketahui dari hal hadir kekakuan yang terjadi secara bertahap berlandaskan dengan lamanya kala pasca kematian sampai 24 jam setelahnya. Rigor Mortis terjadi dampak hilangnya adenosina trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan sebagai memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot mampu berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang merasakan kematian, proses metabolismenya akan beristirahat dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya banyak ATP pada otot. Kronologi terjadinya Rigor Mortis yaitu ikatan selang aktin dan myosin di otot manusia akan menetap (menggumpal) dan terjadilah kekakuan jenazah. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem (setelah kematian). Ciri fisik akan semakin mampu teridentifikasi sampai mencapai mencapai titik maksimal pada 12 jam postmortem. Namun setelah itu, ciri ini akan berangsur-angsur menghilang sama seperti dengan kemunculannya. Pada 12 jam setelah kekakuan maksimal (24 jam postmortem) kaku jenazah sudah tidak hadir lagi.



166 kata

fisiologi

oleh 202110330311097 Ulfiyah Labibah Muharromi Kharisma Putri -

Karena Rigor mortis merupakan tanda kematian yang disebabkan oleh perubahan kimia pada otot setelah terjadinya kematian, dimana tanda ini susah digerakkan dan dimanipulasi. Awalnya ketika rigor mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan setelah kematian somatis. Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Memperkirakan waktu kematian dengan menggunakan rigor mortis akan memberikan petunjuk yang kasar, akan tetapi lebih baik daripada lebam mayat oleh karena progresifitasnya dapat ditentukan. Knigh mengatakan bahwa perkiraan saat kematian dengan rigor mortis hanya mungkin digunakan sekitar dua hari, bila suhu tubuh sudah sama dengan suhu lingkungan tetapi pembusukan belum terjadi. Selain itu penentuan 12 kematian dengan rigor mortis sangat berpengaruh dengan kondisi lingkungannya. 

155 kata

penyebab munculnya kaku mayat (rigor mortis) setelah kematian seseorang

oleh 202110330311134 Durriah Filzah -

Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Awalnya ketika rigor mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan setelah kematian somatis. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku.

68 kata

202110330311090 Arsavella Sabrina Farah Fregita

oleh 202110330311090 Arsavella Sabrina Farah Fregita -

 Rigor mortis atau lebih dikenal kaku mayat adalah salah satu tanda fisik kematian, dimana kekakuan terjadi secara berangsur angsur hingga 24 jam setelah pasca kematian. Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring berkurangnya jumlah ATP pada otot.

84 kata

Penyebab munculnya kaku mayat (rigor mortis) setelah kematian

oleh 202110330311107 Alifah Sulistyo Putri Pratondo -

Kaku mayat merupakan salah satu tanda fisik kematian yang dapat dikenali dari adanya kekakuan yang terjadi secara bertahap sesuai dengan lamanya waktu pasca kematian hingga 24 jam setelahnya. Kaku mayat terjadi akibat hilangnya adenosina trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, serta hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi. Apabila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.


88 kata

Penyebab munculnya rigor mortis

oleh 202110330311055 Nandhita Putri Aliza -

Rigor mortis disebabkan oleh berkurangnya kadar oksigen dalam tubuh  dan juga karena peningkatan konsentrasi Ca2+. Setelah kematian, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai mengalami peningkatan, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser letak troponin dan tropomiosin, sehingga menyebabkan aktin dapat berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP karena sudah tidak ada lagi oksigen yang masuk ke dalam tubuh sehingga aktin dan miosin sekali terikat, tidak dapat terlepas karena mereka tidak memiliki ATP lagi. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku.

116 kata

mengapa dapat muncul kaku mayat (rigor mortis) setelah beberapa saat kematian seseorang?

oleh 202110330311132 Nabillah Kurniati Ardhiantika -

Rigor mortis dapat terjadi karena pada saat kontraksi otot, Pada saat kematian ATP tidak diproduksi lagi sehingga aktin dan myosin tidak dapat terlepas antara satu dengan yang lain. Hal tersebut akan menyebabkan otot akan terus berkontraksi dan tidak melakukan relaksasi sehingga otot akan menjadi kaku.

45 kata

Fisiologi

oleh 202110330311136 Ghea Maharani Solatihah -

Rigor mortis( kaku mayat) dapat muncul dengan kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin bertambah hingga mencapai maksimal pada 12 jam postmortem. Kemudian berangsur-angsur akan menghilang sesuai dengan kemunculannya. Pada 12 jam setelah kekakuan maksimal (24 jam postmortem) rigor mortis menghilang.

86 kata

mengapa dapat muncul kaku mayat (rigor mortis) setelah beberapa saat kematian seseorang?

oleh 202110330311005 Deris Dina Nabila Putri -

Algor mortis muncul akibat terhentinya produksi panas dan terjadinya pengeluaran panas secara terus-menerus. Pengeluaran panas tersebut disebabkan perbedaan suhu antara mayat dengan lingkungannya, juga terhentinya produksi ATP karena saat kematian, metabolisme terhenti.

32 kata

penyebab munculnya kaku mayat (rigor mortis)

oleh 202110330311036 Nadya Azky Bashor Fithri -
Menurut saya, kaku mayat (rigor mortis) dapat muncul karena cadangan glikogen dalam otot habis sehingga energi (ATP) tidak lagi terbentuk, akibatnya aktin dan miosin akan menggumpal dan otot menjadi kaku. 

Sistematikanya :
Orang meninggal -> metabolisme tidak terjadi -> tidak ada produksi ATP (padahal ATP ini digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan miosin sehingga otot bisa berelaksasi) -> kekurangan ATP (miosin tidak dapat dilepaskan dari filamen aktin dan sarkomer tidak dapat berelaksasi) -> otot menjadi kaku dan tidak dapat digerakkan (kaku mayat/rigor mortis)

83 kata

Penyebab dari kaku mayat pada waktu perkiraan kematian

oleh 202110330311011 Dyah Ayu Dwi Artanti -
menurut saya rigor mortis merupakan tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot yang irreversible yang terjadi pada mayat. Kelenturan otot dapat terjadi selama masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin
dan miosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. sehingga peristiwa ini bisa menjadi waktu perkiraan kematian seseorang.


63 kata

FISIOLOGI

oleh 202110330311003 Fryda Pitaloka Kusumawardhani -

Menurut saya, Rigor Mortis terjadi akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot. 

Pada tahap rigor mortis, tubuh menjadi kaku dan sulit digerakkan. Hal ini terjadi karena semua otot menjadi tegang karena perubahan sel pada tubuh. Tahapan ini terjadi selama 24-84 jam setelah kematian. Di luar waktu itu, otot menjadi lemas dan lentur lagi untuk masuk ke tahap pembusukan.

107 kata

penyebab kaku hayat/rigor mortis

oleh 202110330311012 Asra Zahra Asdi -

rigor mortis terjadi karena pada saat kontraksi otot, pada saat kematian ATP tidak diproduksi lagi sehingga aktin dan myosin tidak dapat terlepas. Hal tersebut menyebabkan otot akan terus berkontraksi (tidak melakukan relaksasi) dan menjadi kaku.

35 kata

Penyebab munculnya kaku mayat saat setelah kematian seseorang

oleh 202110330311070 Lintang Rachmalia Widyantari -

Menurut saya, kaku mayat muncul dikarenakan sudah tidak ada lagi ATP baru yang datang ke miosin. biasanya miosin lepas dari aktin setelah menarik ke arah sarkomer saat terjadinya kontraksi otot. Untuk melepas miosin dari aktin dibutuhkan ATP baru datang. saat tidak adanya ATP baru, maka miosin dan aktin akan tetap terikat. namun, setelah beberapa jam kemudian, kaku mayat akan menghilang. hal ini karena miosin dan aktin ini sudah tidak terikat dikarenakan mereka hancur sebab sudah tidak adanya metabolisme yang terjadi

80 kata

penyebab rigor mortis (kaku mayat)

oleh 202110330311064 Galuh Sukma Arum Puspita Dewi -

kaku mayat terjadi akibat hilangnya adenosin trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi. apabila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot sehingga ikatan aktin dan myosinnya tidak mau terlepas dan tidak terjadi relaksasi otot

65 kata

Penyebab Kaku Mayat (Rigor Mortis)

oleh 202110330311066 Charizma Nizania Pancasakti Putri Permana -

Menurut yang saya baca, kaku mayat yang terjadi setelah beberapa jam kematian disebabkan oleh masih berikatannya aktin dan miosin di dalam sel. Ketidakadaan ATP karena berhentinya proses metabolisme inilah yang membuat keduanya tidak bisa lepas (relaksasi) atau dalam kata lain masih dalam fase kontraksi. Oleh karena itu, perlahan-lahan tubuh akan menjadi kaku seiring berkurangnya ATP pada sel otot. 

58 kata

Alasan terjadinya Kaku otot, Gilang Maulana T, 202110330311030

oleh 202110330311030 Gilang Maulana Thohari -

Actin serta miosin dapat terpisah oleh ATP untuk melakukan relaksasi, pada saat makhluk hidup mati, metabolisme tubuh otomatis juga terhenti serta tidak adanya pernafasan menghirup O2 yang digunakan sebagai bahan bakar pembentukan ATP, sehingga actin dan miosin tidak dapat dipisahkan dan menimbulkan kondisi kaku otot. Alasan kaku otot terjadi setelah beberapa jam karena tubuh kita menggunakan ATP dari otot yang biasa digunakan saat proses anaerob, ATP ini tidak bertahan lama dan akan habis pada waktunya sehingga saat habis, tubuh yang mati benar benar tidak memiliki ATP dan kaku otot pun barulah terjadi.

92 kata

Penyebab munculnya rigor mortis

oleh 202110330311115 Sahda Ahnaf Winarno -

Menurut saya kaku mayat (rigor mortis) dapat muncul karena hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia yang digunakan  untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi serta hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi. Jika seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan berhenti dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya jumlah ATP pada otot.

63 kata

Mengapa kaku mayat dapat terjadi?

oleh 202110330311056 Erlia Alda Rusyaidah -

Menurut saya, kaku mayat atau rigor mortis ini dapat terjadi karena hilangnya ATP di otot tubuh manusia, dimana ATP ini berfungsi untuk memisahkan ikatan aktin dan miosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi dan hanya akan beregenerasi jika terjadi sebuah proses metabolisme di dalam tubuh. Jika seseorang mengalami kematian maka proses metabolismenya akan berhenti dan ATP tidak akan terbentuk lagi sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring berkurangnya jumlah ATP pada otot.


72 kata

202110330311002 Farah Salsabila Putri

oleh 202110330311002 Farah Salsabila Putri -

setelah terjadi kematian, karena ketiadaan oksigen, maka asam laktat akan terbentuk dan ATP tidak dihasilkan lagi. Dalam keadaan ATP rendah dan tingkat keasaman yang tinggi, maka serabut aktin dan myosin akan berikatan dan menimbulkan kekakuan. 

35 kata

202110330311017 Andini Sahya Reswara

oleh 202110330311017 Andini Sahya Reswara -

Menurut saya, Ketika seseorang meninggal maka sel-sel ditubuhnya pun akan ikut mati, karena saat itu jantung berhenti untuk memompa oksigen, yang mana merupakan bahan bakar pembuatan ATP di sel. Tidak adanya ATP, menyebabkan aktin dan miosin yang sebelumnya telah berikatan tidak dapat terlepas. Dimana untuk melepaskan ikatan tersebut perlu ATP segar. Filamen tipis dan tebal yang tetap terikat oleh jembatan silang imobil itu,menyebabkan otot yang mati menjadi kaku. Dalam beberapa hari selanjutnya, kaku mayat secara bertahap akan berkurang akibat protein-protein yang terlibat dalam kompleks rigor mortis mulai terurai.

90 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311044 Atika Salsabila -

menurut saya munculnya kaku mayat (rigor mortis) itu dikarenakan pada saat seseorang meninggal maka orang tersebut kehilangan semua ATP karena tubuhnya tidak dapat lagi menghasilkan ATP. ATP ini diperlukan untuk menyebabkan pemisahan jembatan silang dari filamen aktin selama proses relaksasi otot. oleh karena itu, otot tetap berada dalam keadaan kaku sampai protein otot mengalami kerusakan setelah 15 sampai 25 jam kemudian, hal ini dikarenakan terjadinya autolisis oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh lisosom.

72 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311077 Muhammad Akbarrul Rahmadhani Seger Danuarto -
Menurut saya kenapa terjadi rigor mortis setelah seseorang meninggal diebabkan karena kematian jaringan saraf yang tidak lagi memberikan neurotransmiter kepada neuromuscular junction yang mana tidak lagi menyuplai kalsium kepada aktin dan menyebabkan tidak adanya kontraksi diakibatkan miosin tidak dapat menarik aktin dan kontraksi maupun relaksasi tidak dapat terjadi, ATP juga berpengaruh, pada tubuh yang mati, sirkulasi tubuh juga terhenti, menyebabkan transfer ATP ke miosin terhenti dan mosin tidak dapat bekerja

70 kata

penyebab rigor mortis (kaku mayat)

oleh 202110330311079 Ayu Silvia Sari -

menurut saya kaku mayat dapat muncul beberapa saat setelah kematian seseorang dikarenakan seorang yang mati maka sel - sel pada tubuh orang tersebut juga akan ikut mati yang menyebabkan tidak adanya produksi ATP oleh sel yang berfungsi untuk kontraksi. karena tidak adanya lagi produksi ATP oleh sel sehingga menyebabkan miosin dan aktin akan menjadi terikat secara permanen dan terjadilah kaku mayat (rigor mortis).

63 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311078 Muhamad Ridwan Prasetya -

Menurut saya Rigor Mortis terjadi karena hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP berguna untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin pada otot sehingga otot mampu berelaksasi, dan hanya akan beregenerasi bila proses metabolisme terjadi, sehingga bila seseorang mengalami kematian, proses metabolismenya akan beristirahat dan suplai ATP tidak akan terbentuk, sehingga tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku seiring menipisnya banyak ATP pada otot.

61 kata

Penyebab Rigor mortis

oleh 202110330311138 Nasyifa Zahrah -

Ketika seseorang matu, maka sel ditubuhnya mati sehingga tidak menghasilkan atp yg berperan penting dalam kontraksi dan relaksasi otot, akibatnya aktin dan miosin tetap dalam kondisi kontraksi yang menyebabkan rigor mortis

31 kata

Penyebab rigor mortis (kaku mayat)

oleh 202110330311009 Bela Nadila Putri -

Kaku mayat disebabkan karena tidak adanya ATP untuk melepas ikatan aktomiosin otot. Ikatan antara aktin dan kepala miosin normalnya lepas ketika ada ATP. Saat seseorang meninggal, metabolismenya terhenti, ATP tidak lagi dapat diproduksi sehingga ikatan antara aktin dan kepala miosin tidak dapat lagi terlepas, akibatnya otot menjadi kaku.

48 kata

Penyebab Rigor Mortis

oleh 202110330311120 Muhammad Akmal Ramadhan -

Menurut saya, dapat munculnya kaku mayat (rigor mortis) setelah beberapa saat kematian seseorang disebabkan otot rangka yang mengunci/berkontraksi secara menyeluruh yang dimulai 3 hingga 4 jam setelah kematian dan menjadi sempurna dalam waktu sekitar 12 jam. Setelah kematian seseorang, konsentrasi Ca2+ sitosol mulai meningkat, kemungkinan besar karena membran sel otot inaktif tidak dapat menahan Ca2+ ekstrasel dan juga mungkin karena Ca2+ keluar dari kantong lateral. Ca2+ ini menggeser ke samping troponin dan tropomiosin, menyebabkan aktin berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sudah dibekali ATP sebelum kematian. Sel-sel mati tidak lagi dapat menghasilkan ATP sehingga aktin dan miosin (yang sebelumnya udah terlanjur terikat) tidak dapat terlepas karena mereka tidak memiliki asupan ATP. Karena itu, filamen tipis dan tebal tetap terikat oleh jembatan silang imobil, menyebabkan otot yang mati menjadi kaku.

Sumber: Sherwood, L. 2014. Introduction to Human Physiology. 8th edition. Yolanda Cassio.

141 kata

Mengapa rigomortis dalapat muncul setelah beberapa saat kematian seseorang?

oleh 202110330311025 Retno Shakila Putri -

Hal ini dikarenakan pada saat seseorang baru saja meninggal, sel yang ada di dalam tubuh akan mati, sehingga tubuh sudah tidak dapat lagi membuat atp yang akan membantu untuk mekanisme kontraksi-relaksasi pada otot. ketika tubuh sudah tidak dapat lagi memproduksi ATP, maka aktin dan miosin yang ada di dalam tubuh tetap dalam kondisi kontraksi (menempel) yang akan menyebabkan kekakuan pada tubuh mayat tersebut (rigor mortis) 

65 kata